Minggu, 19 Mei 2013

Teater Cawan Sanggar Seni Kimia Analisi AKA



Berdiri pada 16 April 1999. Saseka terdiri dari 3 sanggar, yaitu sanggar musik, sanggar sastra dan sanggar seni rupa. Teater Cawan adalah nama panggung dari sanggar sastra Saseka. Teater Cawan sampai saat ini sudah memproduksi beberapa pementasan drama realis, salah satunya adalah drama Badai Sepanjang Malam (Max Arifin).
Alamat: Kampus Akademi Kimia Analisis, Tanah Baru, Bogor

Agenda Mei 2013


SOLILOKUI NANINU
Produksi: Teater KaliYuga
Karya & Sutradara: Bram L. Gerung
Gk. Kamuning Gading Bogor
Sabtu - Minggu 04 Mei 2013 | HTM 12k
klik untuk info lebih lanjut
Ulasan








RESTART NOL NOL (Resital anggota baru)
Menampilkan sebuah drama musikal "Lelaki dan Taman"
Produksi Komunitas Seni Masyarakat Roempoet FAHUTAN IPB
Sabtu, 18 Mei 2013 pukul 19.00 WIB - selesai
Balairung Rimbawan IPB Dramaga
HTM 5k







PARADE TEATER KAMPUS BOGOR 2013
Sanggar Seni Teater Lentera Univ. Djuanda, Teater Cawan AKA, Teater Jendela Diploma IPB, Teater Karoeng FISIB Univ. Pakuan, Sanggar Nuun Fakultas Adab IAIN Jogjakarta
Gk. Kamuning Gading
21 - 25 Mei 2013 pukul 19.30 WIB - selesai
HTM 8k per pertunjukan
Klik untuk info lebih lanjut

Selasa, 14 Mei 2013

Potret Manusia Modern dalam “Solilokui Naninu” – Teater KaliYuga

Nana Gemblong | infoteaterbogor

Sabtu, 04 Mei 2013, pukul 14.00 WIB dan Minggu, 05 Mei 2013 pukul 20.00 WIB, Teater KaliYuga dibawah pimpinan Bram Gerung menggelar sebuah pertunjukan drama satu babak berjudul “Solilokui Naninu”. Drama berdurasi sekitar satu jam setengah tersebut merupakan potret manusia kebanyakan yang hidup di tengah-tengah kita pada saat ini. Melalui tokoh Naninu, sosok robot yang amat sempurna seperti manusia, Bram Gerung melakukan banyak sindiran terhadap kita sebagai manusia. Kita seperti diajak bercermin, melihat lebih dalam tentang hakikat keberadaan kita sebagai manusia.

Brecht ala BelajarTeater

Husni MubaBrok | infoteaterbogor


Koridor Gedung Kesenian Kamuning Gading yang menjadi arena pertunjukan dua monolog kelompok BelajarTeater pada Minggu malam (03/03/13) ditata dengan minimalis saja. Area koridor ditutupi dengan kain hitam hingga membentuk ruangan, tampak sempit tapi cukup representatif. Di ujung koridor, area pertunjukan ditandai dengan lembaran koran yang menempel di dinding hingga lantai. Mengikuti kontruksi yang ada, panggung dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian belakang dan bagian depan yang lebih rendah dengan beberapa undakan tangga yang memisahkan keduanya. Di panggung bagian depan, lantainya dipenuhi dengan sobekan koran yang sengaja dibuat tidak rapi.

MENUJU PARADE TEATER KAMPUS BOGOR 2013



Jadwal pertunjukan Parade Teater Kampus Bogor 2013 (Semua pertunjukan dimulai pukul 19.30 wib. HTM: Rp. 8.000,- per pementasan. Lokasi: Gedung Kesenian Kemuning Gading, Komplek Balai Kota Bogor)

Selasa, 21 Mei 2013 
“Si Bakhil” karya Mouliere dipentaskan oleh Teater Karoeng FISIB Unpak









Rabu, 22 Mei 2013 
“Sinbad – Pelayaran Ke-Tujuh” dipentaskan oleh Sanggar Nuun Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta








Kamis, 23 Mei 2013
“Titik TItik Hitam” karya Naisyah Djamin dipentaskan oleh Teater Jendela Diploma IPB








Jumat, 24 Mei 2013
“Aduh Ujang” karya Joni Habibi dipentaskan oleh Teater Cawan Sanggar Seni Akademi Kimia Analisis








Sabtu, 25 Mei 2013
“Orang-orang Kasar” (The Boor) karya Anton Chekov dipentaskan oleh Sanggar Seni Teater Lentera Unida

 

Bulan Mei ini, tepatnya tanggal 21-25 Mei 2013, Parad Teater Kampus Bogor akan digelar untuk ke dua kalinya. Lima teater kampus sudah siap mempersembahkan karyanya dalam program tahunan Dewan Kesenian & Kebudayaan Kota Bogor ini. Mereka adalah Teater Cawan Sanggar Seni Akademi Kimia Analisis, Teater Jendela Diploma IPB, Teater Karoeng FISIB Unpak, Sanggar Seni Teater Lentera Unida, dan sebagai penampilan khusus tahun ini ialah tamu jauh dari Jogjakarta, Sanggar Nuun Fakulktas Adab IAIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta. Dari ke empat teater kampus Bogor yang berpartisipasi, Teater Jendela Diploma IPB adalah kelompok yang mengikuti kegiatan ini untuk pertama kalinya. Sebetulnya masih ada beberapa kelompok teater kampus di Bogor, misalnya Komunitas Seni Budaya Masyarakat Roempoet (KSBMR) Fahutan IPB, yang tahun ini tidak bisa berpartisipasi. Selain KSBMR, ada juga Teater Pawon UIKA dan beberapa kelompok lain yang tampaknya belum tersentuh.

Perempuan dan Koruptor dalam monolog "Kasir Kita" karya Arifin C. Noor

MubaBrok | infoteaterbogor


Korupsi adalah salah satu mitos yang senantiasa mengiringi sejarah pemerintahan Indonesia. Saya katakan mitos karena konsistensi kehadirannya yang seolah tidak ada tetapi ada, seolah ada tapi tidak ada. Kisah-kisah tentang korupsi bisa dengan mudah kita temukan atau dengar dan dengan mudah pula kisah itu hilang, entah dalam cerita mulut ke mulut, kabar-kabar di media informasi, hingga catatan-catatan fiksi dan non fiksi. Sebuah pembuka yang penuh basa-basi, ya? Tapi tak apalah, supaya terlihat sedikit lucu. “Terlihat”, lho.

Minggu, 28 April 2013

Teater KaliYuga akan Menampilkan "Solilokui Naninu"



Gedung Kesenian Kamuning Gading
Sabtu, 04 Mei 2013 jam 14.00 WIB (Pelajar)
Minggu, 05 Mei 2013 jam 20.00 WIB (Umum)
HTM: Rp. 10.000,- (Sabtu), RP. 12.000,- (Minggu)

"Solilokui Naninu"
Naskah dan Sutradara BRAM L. GERUNG Pemain MIDHA, BRAM G., RIZAL, RIDWAN, RIZKI, KARA Pimpinan Produksi EVAN SYAHZURI Manajer Panggung BHODINK Penata Artistik KOKO, EBLENK, ADE JAYA Penata Musik MUBABROK, IDO SIMBOLON Penata Cahaya NANA GEMBLONG, TEPE








Sinopsis cerita:

Naninu adalah perempuan setengah baya, berparas cantik, ilmuwan berprestasi yang bekerja di sebuah proyek pemerintahan, mengepalai bidang riset dan pengembangan teknologi modern. Sejak usia muda Naninu sudah dikenal kegeniusannya. Dan karena kegenialannya itu pula, dia hampir menjadi seorang presiden. Namun keinginan tersebut terpaksa diurungkan karena ditentang ayahnya, yang juga seorang ilmuwan senior berprestasi.
Tapi yang membuat Naninu sangat kecewa bukanlah soal laranganitu, atau oleh sejumlah larangan lain dari ayahnya, termasuk larangan menikah. Naniku kecewa  atas perlakuan ayahnya yang mengisolir dirinya dalam ruang bawah tanah di rumah mereka, setelah terjadi insiden yang menyebabkan kematian dua orang pemuda.
Dalam kesendiriannya di ruang inilah, mulai mencuat-muncul kegelisahan-kegelisahan Naninu tentang dirinya; tentang siapa ibunya, tentang dirinya yang mempunyai banyak perbedaan dengan perempuan-perempuan lain, tentang larangan-larangan ayahnya, dan sebagainya.
Dan dalam pemberontakan untuk pertamakalinya dalam hidup Naninu terhadap ayahnya, diapun segera mengetahui siapa dirinya, meski terlambat.


Preview oleh Admin

Peradaban yang diciptakan manusia saat ini sudah begitu luar biasa. Berbagai produk ilmu pengetahuan tercipta dalam upaya memfasilitasi manusia melakukan aktifitasnya. Tapi di balik itu, sepertinya manusia kehilangan banyak hal terutama yang berkaitan dengan sisi kemanusiawiannya. Kebergantungan manusia pada teknologi telah berbalik menjadi momok yang siap merusak kemanusiaan.