Rabu, 10 April 2013

Teater Karoeng - Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Budaya Universitas Pakuan


Teater Karoeng adalah sebuah komunitas teater yang bernaung di Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Budaya (dulunya Fakultas Sastra) Universitas Pakuan, Bogor, yang bergerak di wilayah kesenian, khususnya seni pertunjukan. Benih Teater Karoeng sudah muncul sejak tahun 1999 (diawali dengan kelompok Most Crazy People). Baru pada sekitar tahun 2001 Teater Karoeng dijadikan nama kelompok itu. Teater Karoeng meresmikan keberadaannya pada tanggal 12 Juli 2003, dengan mengadakan sebuah pementasan tunggal pertama Teater Karoeng, “Tumirah Sang Mucikari” karya Seno Gumira Adjidarma.
Teater Karoeng berusaha untuk mewadahi berbagai potensi seni yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Tujuan itu pula yang menjadi dasar pemikiran digunakannya nama karoeng (karung), yaitu sebuah wadah yang bisa menampung apa saja. Dalam wilayah kesusastraan, misalnya, Teater Karoeng pernah meluncurkan sebuah antologi puisi “Hentakan dari Jiwa” (2004) dan “Dunia Dalam Kata” (2007). Disamping itu, Teater Karoeng juga sering mengadakan acara pembacaan puisi, diskusi, dan lain-lain.
Beberapa produksi: "Tumirah Sang Mucikari" karya Seno Gumira Adjidarma, sutradara Juniardi, produksi tahun 2003, dipentaskan di Auditorium Universitas Pakuan. "The Curse of the Golden Flower” (Naskah adaptasi dari Film dengan judul yang sama), sutradara Arif Rakhmanto, produksi tahun 2007, dipentaskan di Auditorium Universitas Pakuan. "Enggak Sopan" (The Boor) Karya Anton Chekov, sutradara Rudi “Bhodink” Ardiansyah, produksi tahun 2009, dipentaskan di Universitas Pakuan, Universitas Djuanda, IPB, dan Gedung Kesenian Kemuning Gading. "Prodo Imitatio” monolog karya Arthur S. Nalan, sutradara Ahmad “Aday” Dayari, produksi tahun 2010, dipentaskan di Anniversary Teater Karoeng 2010, FKIP, dan Saseka. "Mentang-mentang dari New York” saduran oleh Noorca Mahendra, sutradara Dimas “Acun” Hadi, dipentaskan dalam acara Parade Teater Kampus Bogor di Gedung Kesenian Kemuning Gading, tahun 2012.
Selain mementaskan naskah yang sudah dikenal, Teater Karoeng juga produktif dalam membuat dan mementaskan naskah karya anggotanya sendiri, diantaranya ialah: "Senja dalam Segelas Susu” karya Rudi “Bhodink” Ardiansyah (Tawuran Topeng 2), "Lalu Entah” karya Husni “Brok” Mubarok (SMP BPK Penabur, 2004), "Tanabata Ne” adaptasi legeda Jepang oleh Husni “Brok” Mubarok (SMK Wikrama 2005), "Waktu Luang” karya Endang “Nana Gemblong” Supriatna (beberapa kali dipentaskan), "Malam Pengakuan” karya Dimas “Acun” Hadi (Tawuran Topeng 5), "Senandung Sampah” karya Ahmad “Aday” Dayari (Tawuran Topeng 6),dan beberapa naskah lainnya.

Agenda Tahunan (yang masih berjalan):
Tawuran Topeng. Dilaksanakan sejak tahun 2005, Tawuran Topeng adalah sebuah pagelaran bersama yang biasanya menampilkan apresiasi dari beberapa komunitas di Bogor dan sekitarnya. Selain pertunjukan, ada juga workshop dengan tema berbeda setiap tahunnya.
PUSTAKAROENG (Pustaka Bulan Puasa Teater Karoeng). Adalah sebuah perpustakaan umum yang dilaksanakan setiap bulan puasa sejak tahun 2005. Buku-buku yang disajikan adalah buku-buku koleksi pribadi dan sumbangan dari beberapa orang. Biasanya kegiatan ini digelar di halaman Fakultas Sastra Unpak.

Alamat: Gedung Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Ciheuleut, Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar