Selasa, 14 Mei 2013

MENUJU PARADE TEATER KAMPUS BOGOR 2013



Jadwal pertunjukan Parade Teater Kampus Bogor 2013 (Semua pertunjukan dimulai pukul 19.30 wib. HTM: Rp. 8.000,- per pementasan. Lokasi: Gedung Kesenian Kemuning Gading, Komplek Balai Kota Bogor)

Selasa, 21 Mei 2013 
“Si Bakhil” karya Mouliere dipentaskan oleh Teater Karoeng FISIB Unpak









Rabu, 22 Mei 2013 
“Sinbad – Pelayaran Ke-Tujuh” dipentaskan oleh Sanggar Nuun Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta








Kamis, 23 Mei 2013
“Titik TItik Hitam” karya Naisyah Djamin dipentaskan oleh Teater Jendela Diploma IPB








Jumat, 24 Mei 2013
“Aduh Ujang” karya Joni Habibi dipentaskan oleh Teater Cawan Sanggar Seni Akademi Kimia Analisis








Sabtu, 25 Mei 2013
“Orang-orang Kasar” (The Boor) karya Anton Chekov dipentaskan oleh Sanggar Seni Teater Lentera Unida

 

Bulan Mei ini, tepatnya tanggal 21-25 Mei 2013, Parad Teater Kampus Bogor akan digelar untuk ke dua kalinya. Lima teater kampus sudah siap mempersembahkan karyanya dalam program tahunan Dewan Kesenian & Kebudayaan Kota Bogor ini. Mereka adalah Teater Cawan Sanggar Seni Akademi Kimia Analisis, Teater Jendela Diploma IPB, Teater Karoeng FISIB Unpak, Sanggar Seni Teater Lentera Unida, dan sebagai penampilan khusus tahun ini ialah tamu jauh dari Jogjakarta, Sanggar Nuun Fakulktas Adab IAIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta. Dari ke empat teater kampus Bogor yang berpartisipasi, Teater Jendela Diploma IPB adalah kelompok yang mengikuti kegiatan ini untuk pertama kalinya. Sebetulnya masih ada beberapa kelompok teater kampus di Bogor, misalnya Komunitas Seni Budaya Masyarakat Roempoet (KSBMR) Fahutan IPB, yang tahun ini tidak bisa berpartisipasi. Selain KSBMR, ada juga Teater Pawon UIKA dan beberapa kelompok lain yang tampaknya belum tersentuh.
Sedikit menengok ke belakang, Parade Teater Kampus 2012 yang dilaksanakan untuk pertama kalinya itu mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Hal itu terbukti dari jumlah penonton yang rata-rata di atas 200 orang per malam. Diskusi yang berjalan di setiap pertunjukan pun berjalan dinamis dan edukatif. Meskipun kebanyakan penonton datang dari kalangan mahasiswa, tapi itu merupakan gejala positif yang harus dikembangkan. Dari titik itu, ada harapan bahwa geliat teater di Bogor akan menemukan titik yang lebih terang.
Abah Cherry, yang tahun ini kembali menjadi Ketua Pelaksana dalam Parade Teater Kampus, mengatakan bahwa persiapan program ini sudah matang dan tidak terlalu menyulitkan. Proses demi proses dijalani satu persatu. Persoalannya tinggal bagaiman kualitas pertunjukan yang nantinya ditampilkan.
“Sebetulnya tinggal menunggu pelaksanaannya saja. Soal persiapan, kan, sudah ada pengalaman dari tahun kemarin. Jadi gak terlalu ribet.” Tutur Cherry dalam wawancara yang kami lakukan.
Kelompok-kelompok teater yang tampil memang tidak berasal dari kampus teater atau kampus kesenian. Artinya, tidak ada dari mereka yang benar-benar mempelajari seni peran secara akademis, hingga mau tak mau, pengetahuan yang mereka dapatkan pun bersifat random (acak). Tapi di sisi lain, bukan berarti kualitas pertunjukan mereka tidak bisa diperhitungkan. Setidaknya, para seniman kampus itu membuktikan bahwa mereka tidak sekedar menyukai kesenian, tapi juga mau ikut memperjuangkannya. Bukan tidak mungkin, geliat para seniman kampus ini akan mendongkrak atmosfir kesenian di Bogor.
Untuk menyikapi kondisi itulah, Abah Cherry membuat workshop bagi masing-masing kelompok. Workshop tersebut berbentuk mentoring dalam proses pelatihan yang dilakukan di Gedung Kesenian Kamuning Gading. Bagi Abah Cherry, justru proses inilah yang paling penting, dimana mereka (Abah Cherry dan teater kampus –red) mengevaluasi kemasan drama yang akan dipertunjukkan. Dalam evaluasi itulah Abah Cherry memberikan pembelajaran dan membagi pengetahuannya.
Ketika ditanya kenapa Abah Cherry tidak membuat workshop yang terbuka dan di luar kegiatan Parade Teater Kampus, beliau mengatakan bahwa hal semacam itu seharusnya datang dari kelompok-kelompok teater kampus itu sendiri.
“Kalau kita yang buat, nanti kesannya menggurui.” Tambah Cherry.
Abah Cherry memang muncul sebagai sosok yang sering mempersoalkan keilmuan dalam bidang seni peran. Menurutnya, sebelum melangkah lebih jauh ke bentuk-bentuk eksploratif, setiap aktor harus belajar dasar-dasar seni peran terlebih dahulu. Untuk itulah Abah Cherry mewajibkan setiap kelompok yang tampil untuk membawakan drama realis, karena ilmu seni peran itu adanya di realisme. Hal yang sama juga dilakukan Cherry dalam kegiatan Festival Drama Juang, sebuah festival drama untuk kalangan pelajar SMA dan se-derajat di Kota Bogor.
Di sisi lain, kebijakan itu cukup kontroversial bagi beberapa kalangan. Ada yang beranggapan bahwa hal semacam itu membatasi kreativitas seniman kampus, bahkan cenderung membuat bentuk-bentuk pertunjukan teater menjadi monoton. Tapi dengan kembali menelaah pemikiran dasar kebijakan itu, tampaknya apa yang dilakukan Abah Cherry masuk akal dan relevan. Sedangkan untuk menjawab anggapan-anggapan seperti yang disebutkan di atas, terlebih dahulu kita harus menyadari bahwa Parade Teater Kampus adalah sebuah program pembinaan. Wilayah-wilayah eksplorasi sebetulnya sudah memiliki medianya sendiri, misalnya dalam pagelaran-pagelaran teater yang sering digelar masing-masing kelompok teater kampus. Pun jika itu tidak cukup memuaskan, siapapun berhak membuat pagelaran atau festival teater yang lebih terbuka. Sayangnya, sejauh ini belum ada yang berani membuat program semacam itu, entah penyelenggara kegiatan swasta ataupun DK3B. Di DK3B sendiri, kosongnya kursi Divisi Teater tampaknya membuat aspirasi-aspirasi semacam itu hanya menjadi angin lalu.
Berkaitan dengan rencana ke depan, Parade Teater Kampus Bogor adalah sebuah langkah awal bagi Abah Cherry untuk membuat program yang lebih besar berbentuk festival teater kampus dengan skala yang memungkinkan.
“Sekarang gak mungkin kita bikin festival tapi tuan rumahnya sendiri mainnya masih jelek.” Sindir Abah Cherry dengan ringan.

Dapat juga dibaca di Buletin seni-budaya Kamuning edisi II 10 mei - 10 Juni 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar