Kamis, 28 Maret 2013

Semangat Berkarya Dalam Parade Teater Kampus Bogor 2012


Dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir, kelompok-kelompok teater di kampus tanpa henti menjalani proses kreatifnya, menghasilkan pementasan dan berbagai kegiatan kesenian yang bertujuan memberikan edukasi. Meskipun dalam perjalanan kreatifnya sering kali mereka mengalami berbagai macam rintangan, akan tetapi semangat beraktifitas dalam kreatifitas tetap mereka jaga sebagaimana mestinya.

Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B), memahami kondisi tersebut sebagai sesuatu yang positif; satu perjuangan yang dahsyat dalam menyampaikan kebaikan pada masyarakat. Oleh karena itu, DK3B berinisiatif merancang sekaligus melaksanakan sebuah program bernama “Parade Teater Kampus Bogor 2012”. Program ini merupakan respon DK3B atas perkembangan teater di lingkungan kampus. Selain itu DK3B bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, dalam hal ini mencoba berperan sebagai fasilitator sekaligus memberikan pembinaan kepada para kelompok teater kampus agar tetap menjadi bagian yang penting dalam membentuk masyarakat Bogor yang cerdas dan berbudaya.

Kegiatan “Parade Teater Kampus Bogor 2012” merupakan kegiatan yang berbentuk pementasan tunggal dari setiap kelompok teater kampus yang terlibat sebagai peserta. Pementasan tersebut berbentuk drama realis, adapun alasan DK3B memilih naskah drama realis dikarenakan DK3B memahami bahwa di dalam naskah realis, kemampuan analisia diposisikan sebagai hal yang terpenting dan utama. Di dalam ketepatan analisa tersebut, setiap elemen yang terlibat dalam proses kreatif teater (sutradara, aktor, penata musik, penata artistik dan lain sebagainya) akan mendapat pengalaman yang luar biasa (sebuah pengalaman yang mencerdaskan). Hal tersebut yang membuat DK3B mengambil langkah untuk menantang para peserta dalam mengemas sebuah pementasan drama realis.

Parade Teater Kampus Bogor 2012 berlangsung lima hari di Gedung Kesenian Kamuning Gading Balai Kota Bogor. Dalam sepekan masyarakat Bogor disuguhkan empat pertunjukan drama realis dan satu penampilan khusus dari teater independent di Kota Bogor yaitu Teater Kaliyuga. 

Selasa 24 April 2012, kegiatan dibuka oleh perwakilan dari Pemerintah Kota Bogor (Edgar Suratman), dilanjutkan oleh pertunjukan “Barabah” karya Motinggo Busye oleh Teater Cawan Sanggar Seni Akademi Kimia Analisis Bogor. Usai pementasan, pelaksana teknis yang tergabung dalam Keluarga Teater Kampus Bogor (KTKB), membuka forum diskusi seputar pementasan. Melalui ruang tersebut, para hadirin menangkap adanya spirit yang luar biasa dari para seniman kampus, karena meskipun keseharian mereka disibukkan dengan urusan perkuliahan, berkarya tetap ditempatkan pada ruang khusus dan serius.


Hari kedua Rabu 25 April 2012, giliran Sanggar Seni Teater Lentera Universitas Djuanda mempersembahkan drama berjudul “Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi” karya Gusmel Riyadh. Meskipun terjadi beberapa gangguan teknis, namun secara kemasan sebuah pertunjukan, pementasan tersebut tetap layak untuk dikonsumsi masyarakat. Penonton yang berjumlah sekitar 150 orang pada malam tersebut, secara langsung telah mendapatkan hiburan sekaligus teguran yang cukup tegas dari pementasan Teater Lentera. Pesan yang disampaikan cukup sederhana, namun hal tersebut justru sering kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang kita lupa bahwa segala persoalan bisa diselesaikan dengan cara musyawarah tanpa ada satu pihak pun yang merasa dirugikan. Itulah kurang lebih premise dari pementasan “Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi”.

Selanjutnya adalah penampilan khusus dari Teater Kaliyuga. Meskipun tidak berlatar belakang dari kampus, pada hari kamis 26 April 2012, mereka tetap menyajikan pementasan yang sesuai dengan tema yang diusung oleh panitia Parade Teater Kampus Bogor 2012. “Dalam Balam-Balam, Sang Zaman, Sang Kala dan Sang Pemimpi” karya Bram Gerung adalah sebuah potret tentang kondisi manusia beserta alamnya pada saat ini. Pementasan yang kurang lebih berdurasi 1 jam dikemas sedikit berbeda, jika empat pengisi acara lainnya menyuguhkan bentuk pementasan realis, Teater KaliYuga menyuguhkan pementasan berbentuk surealis. Meskipun demikian, dalam pementasannya mereka tetap menyampaikan pesan secara verbal, sehingga pesan yang disampaikan masih tetap bisa ditangkap oleh penonton.


Hari ke-4 menyuguhkan pementasan “Mentang-mentang dari New York” karya Noorcha Marendra yang digarap oleh Teater Karoeng Fakultas Sastra Universitas Pakuan Bogor.
Kali ini adalah drama komedi satu babak yang berbicara soal pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal. Teater Karoeng, dengan referensi sastranya secara serius membedah persoalan yang ada di dalam naskah guna menghasilkan analisa yang paling tepat. Usaha tersebut tampaknya tidak menjadi sia-sia. Pementasan yang berlangsung sehari sebelum pementasan terakhir, Teater Karoeng berhasil menyita ratusan pasang mata yang hadir di Gedung Kamuning Gading dengan kemasan pertunjukan yang segar dan penuh makna.


Sabtu 28 April 2012, hari terakhir dari rangkaian pementasan dalam Parade Teater Kampus Bogor 2012. Komunitas Seni Budaya Masyarakat Roempoet IPB memberanikan diri untuk menyajikan sebuah lakon berjudul “Pinangan” karya Anton Chekhov. Naskah ini bisa dikatakan naskah yang paling berat diantara naskah-naskah lainnya. Pinangan, adalah potret kemunafikan manusia yang masih ada sampai saat ini, komedi satir yang sangat bagus dan untuk memainkannya rasanya perlu melewati proses latihan yang panjang. Selain itu, kemampuan analisa serta kecerdasan tentu saja menjadi salah satu modalnya. Masyarakat Roempoet dalam pementasan “Pinangan”-nya berhasil membuat para penonton tersenyum mentertawai dirinya sendiri.

Rangkaian pementasan pada Parade Teater Kampus Bogor 2012 akhirnya usai oleh pementasan dari kampus eksak tersebut. Setelah forum diskusi seputar pementasan, Cherry Ksn, mewakili DK3B melaporkan hasil kegiatan tersebut sebelum secara resmi ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Yan Yan Rusmana, S.Sos. Beliau mengatakan bahwa program Parade Teater Kampus tersebut merupakan langkah awal untuk kembali membangun atmosfir berteater di Bogor. “Tahun ini kami membuat Parade Teater Kampus, yang kami garis bawahi adalah semangat berkarya dari para seniman kampus. Tahun depan, semoga kami sudah bisa bicara soal kualitas”, katanya.
Parade Teater Kampus Bogor 2012 adalah sejarah baru dalam peta kesenian di Bogor. Kolaborasi yang harmonis rasaya perlu terus dikembangkan antar seniman senior dengan seniman junior. Mengapa demikian, sekedar catatan masih banyak persoalan yang belum terselesaikan dalam ranah seni pertunjukan salah satunya adalah gedung. Dengan mengumpulkan penonton sekitar 200 orang setiap malam, menyesuaikan diri dengan akustik gedung sebelum pementasan, minimnya dana operasional, panitia bersama para peserta acara tetap menjaga semangat untuk menuntaskan kegiatan Parade Teater Kampus Bogor 2012. Hari ini kita (Masyarakat Bogor) tidak bisa lagi menutup mata dan menutup diri dari perkembangan yang ada. Semoga Parade Teater Kampus Bogor 2012 sampai pada tujuannya. Untuk membangun Bogor, tidak bisa dilakukan dengan seorang diri. Kerjasama dari semua pihak adalah modalnya. Maju terus kesenian di Bogor.   

Ditulis Oleh: Nana Gemblong
Sumber: Buletin Seni Budaya "Kamuning" Edisi Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar